Menurut Schuler (1987), penghargaan dapat dibedakan
menjadi dua jenis utama, yaitu penghargaan intrinsik dan penghargaan
ekstrinsik. Berikut penjelasannya:
1. Penghargaan
Intrinsik (Intrinsic Rewards)
Penghargaan ini berasal dari dalam diri individu itu
sendiri. Artinya, pegawai merasa dihargai atau puas karena hasil kerja mereka
memberi makna atau kepuasan pribadi. Beberapa contoh penghargaan intrinsik
adalah:
- Rasa
Pencapaian: Kepuasan yang diperoleh setelah berhasil mencapai
tujuan atau menyelesaikan tugas dengan baik.
- Pengembangan
Diri:
Peluang untuk berkembang secara pribadi dan profesional dalam pekerjaan.
- Rasa
Kebanggaan: Merasa bangga atas kontribusi yang telah diberikan
terhadap organisasi atau pekerjaan.
- Tantangan
dalam Pekerjaan: Merasa termotivasi karena pekerjaan itu
memberikan tantangan yang menarik dan memungkinkan mereka untuk menggunakan
keterampilan atau potensi mereka secara maksimal.
2. Penghargaan
Ekstrinsik (Extrinsic Rewards)
Penghargaan ekstrinsik adalah bentuk penghargaan yang
datang dari luar diri individu, biasanya berupa materi atau hal-hal yang bisa
dirasakan secara fisik. Beberapa contoh penghargaan ekstrinsik adalah:
- Gaji:
Pembayaran finansial sebagai imbalan atas pekerjaan yang dilakukan.
- Bonus:
Insentif tambahan yang diberikan untuk pencapaian tertentu.
- Penghargaan
Formal: Piagam, sertifikat, atau trofi yang diberikan
sebagai pengakuan atas prestasi kerja.
- Promosi:
Kenaikan pangkat atau posisi di perusahaan.
- Fasilitas
Tambahan: Tunjangan atau fasilitas yang diberikan sebagai
bagian dari kompensasi kerja.
Secara umum, penghargaan intrinsik lebih
berfokus pada motivasi dan kepuasan batin yang berasal dari dalam diri
individu, sementara penghargaan ekstrinsik lebih berkaitan dengan
imbalan fisik atau materi yang diberikan oleh organisasi. Kedua jenis
penghargaan ini saling melengkapi dalam memotivasi karyawan untuk berprestasi.
Komentar
Posting Komentar